Materi ini diambil dari berbagai sumber.

Tuesday, November 13, 2018

Perhitungan Unit Cost Untuk Perhitungan BEP



Pembuatan Cetakan Sandal Masjid Simetri 
Dalam 1 bulan memproduksi 10 cetakan sandal masjid dan menjual 10 buah cetakan dengan harga @ Rp.3.400.000
Setiap cetakan sandal membutuhkan bahan sebagai berikut:
No
Bahan
Harga
1
Plat baja  20x180x300
Rp. 1.430.000
2
Plat baja 15x180x300
Rp. 820.000
3
Engsel bubut pintu L=100mm
Rp. 10.000
4
Besi (as) D10 x 100
Rp. 10.000

Total
Rp. 2.270.000

Biaya produksi lainnya (biaya overhead) per bulan adalah:
Alat yang digunakan:
No
Nama
Harga
Lifetime
Penyusutan
1
Mesin Las
Rp. 1.026.000
36 bulan
Rp. 28.500
2

Mesin Frais Universal

Rp. 84.000.000
420 bulan
Rp. 200.000
3
Gerinda Tangan
Rp. 360.000
36 bulan
Rp. 30.000

Total
Rp. 258.500

a.       Penyusutan Mesin Rp. 285.500
b.      Elektroda dan pisau gerinda Rp. 250.000 per bulan
c.       Sewa Gedung/Ruangan Rp. 1.100.000 per bulan
d.      Gaji Karyawan Rp. 1.500.000per bulan
e.       Tagihan dan listrik dan biaya-biaya lain Rp. 700.000 per bulan
Dengan full costing, biaya produk atau harga pokok penjualan per unit dihitung sebagai berikut:
Bahan Langsung:
No
Bahan
Harga
1
Plat baja 20x180x300
Rp. 1.430.000
2
Plat baja 15x180x300
Rp. 820.000
3
Engsel bubut pintu L=100mm
Rp. 10.000
4
Besi (as) D10 x 100
Rp. 10.000

Total
Rp. 2.270.000

Overhead pabrik:
                                                                                    Biaya                           Units   Per Unit
a.       Penyusutan Mesin                                           Rp. 285.500
b.      Elektroda dan pisau gerinda                             Rp. 250.000
c.       Sewa Gedung/Ruangan                                   Rp. 1.100.000
d.      Gaji Karyawan                                                Rp. 1.500.000
e.       Tagihan dan listrik dan biaya-biaya lain             Rp. 700.000

Rp. 3.835.500             10        Rp.   383.550
Biaya produk/unit                                                                                                       Rp.2.653.550

Monday, June 4, 2018

Mesin Skrap / Shaping Machine

Mesin Skrap/ Shaping Machine

1.1 Pengertian Mesin Skrap

Msesin Skrap adalah mesin yang mempunyai pahat potong tunggal yang bergerak maju dan mundur ( maju memotong benda kerja dan mundur bebas tanpa memotong ) mesin ini sudah banyak ditinggalkan dalam produksi modern dikarenakan terlalu lambat dan hasil yang dihasilkan oleh mesin skrap banyak yang diambil alih dan lebih bagus oleh mesin perkakas lainnya. Akan tetapi mesin skrap masih banyak dipakai oleh industri kecil karena pengoperasiannya mudah dan perkakas potongnya tidak mahal.


1.2 Keselamatan Kerja

- Operator : Pakaian kerja, safety shoes, safety glass, sarung tangan
- Mesin : Pelumasan, Palu karet untuk pemukul lebih mengencangkan pencekaman


1.3 Prinsip Kerja dan Cara Kerja Mesin Skrap

Prinsip kerja mesin skrap adalah pahat potong bergera maju sambil memotong benda kerja dan bergerak mundur tanpa memotong benda kerja, dimana ketebalan pemotongan dapat diatur serta dijalankan secara manual ataupun otomatis.

Prinsip kerja mesin skrap saat pemakanan/pemotongan/penyayatan benda kerja memiliki prinsip pemakanan titik/ujung pahat yang berupa garis pada benda kerja.

Perlu diketahui langkah kerja mesin skrap, mesin skrap bergerak maju poros engkol berputar sebesar 140 derajat, sedangkan untuk mundur berputar 220 derajat. Dan ini yang menyebabkan mesin skrap saat bergerak maju dengan cepat dan bergerak mundur sedikit lambat.

Hasil kerja mesin skrap sendiri pasti lebih kalah dengan mesin frais atau mesin perkakas lainnya, dan mesin skrap sendiri hanya membutuhkan untuk meratakan benda kerja dan bukan untuk mendapatkan kehalusan, meskipun dapat menghasilkan halus akan tetapi tidak begitu halus.


1.4 Perbedaan Mesin Skrap dengan Planning Machie

Mesin Skrap atau Shaping Machine  berbeda dengan Plannig Machine. Mesin skrap sendiri pada saat pemotongan benda kerja yang bergerak memotong adalah pahatnya dimana pahat dapat diatur untuk miring dan lurus. Untuk Planning Machine pada saat pemotongan yang bergerak adalah mejanya (benda kerja), Planning Machine sering dijumpai pada industri pabrik-pabrik yang besar dimana mesin ini juga berukuran sangat besar bisa berukuran sebesar 10m x 10 m atau kira-kira sebesar ruangan kelas beajar.

Saturday, May 26, 2018

Mesin Perkakas - Mesin Gerinda

Mesin Gerinda

Dialam artikel ini saya akan membahas tentang mesin perkakas, khususnya meisn gerinda.

-> Ada beberapa macam mesin gerinda yang sering kita temui di bengkel.

1. Mesin Gerinda Permukaan
    Mesin gerinda permukaan adalah mesin gerinda yang berfungsi untuk menggerinda permukaan rata pada benda kerja. Jadi pemukaan benda kerja yang digerinda pada mesin ini haruslah yang mempunyai sisi-sisi berbentuk bidang datar atau rata, mungkin sisi-sisi terseut saling tegak lurus, membentuk sudut dan sejajar.

    a. Kelengkapan mesin gerinda permukaan

      1. Meja magnet sebagai memegang benda kerja yang akan dikerjakan, meja magnet yang umumnya digunakan pada mesin gerinda ialah meja magnet listrik, yaitu magnetnya ditimbulkan karena terjadinya induksi. Arus listik melewati kabel tersebut adalah arus DC dan diatas permukaan meja magnet terdapat kutub utara dan selatan yang dipisahkan oleh logam inti magnet.

     2. Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang tidak memungkinkan untuk dijepit pada meja magnet dikareenakan bentuk benda kerja, bahan anti magnet dan penggerindaan yang memerlukan sudut.

     3. Meja sinus digunakan untuk mencekam benda kerja untuk proses penggerindaan yang memerlukan kemiringan dengan sudut tertentu.

2. Mesin Gerinda Silindris
    Mesin gerinda silindris digunakan untuk menggerinda benda kerja yang berbentuk silindris seperti poros dan lubang agar menghasilkan permukaan yang halus, maka digunakan mesin gerinda silindris. Pada pembuatan poros membutuhkan suaian dimana harus menggunakan mesin gerinda silindris bukan mesin bubut.

Ada satu lagi macam gerinda

3. Gerinda Tangan Duduk/Tetap
  Gerinda tangan digunakan untuk membuat pahat atau mempertajam pahat, yang sering kita temui dibengkel untuk membuat pahat mesin bubut, mesin skrap, mata bor, dll.
Gerinda tangan lebih sering digunakan untuk memotong besi atau keramik yang biasanya dipakai oleh pekerja tralis atau tukang pemasang keramik.


-> Dalam mesin gerinda digunakan alat pemotongnya ialah batu gerinda.

Roda Gerinda atau batu gerinda adalah perkakas potong yang berbentuk roda dalam prosesnya roda berputar memotong/menyatyat benda kerja dan menghasilkan tatal/geram yang kecil dan lembut.

-> Batu gerinda memiliki campuran-campuran butiran bahan asah salah satunya juga digunakan perekat.

Bahan perekat atau bond berguna sebagai mengikat butiran bahan asah agar menyatu tidak terlepas dari butiran yang lain.
Jenis bahan perekat yang umum digunakan pada roda gerinda

1. Vitrified bond (perekat tembikar)
   a. Jenis V biasanya digunakan untuk menggerinda bahan yang sensitif terhadap panas
   b. Jenis BE digunakan untuk menggerinda perkakas potong yang tipis
   c. Jenis khusus digunakan untuk perekat abrasive
2. Silicate bond (perekat silikat)
   Silicate bond digunakan untuk menggerinda bahan-bahan yang sensitif terhadap panas, misal pahat bubut mata bor, dsb.
3. Resinoid bond (perekat bakelit)
   Resinoid bond digunakan pada roda gerinda tipis dengan proses penggerindaan dengan putaran tinggi misal pada penggerindaan gigi gergaji.
4. Rubber bond (perekat karet)
  Rubber bond cocok digunakan untuk gerinda potong, dan roda gerinda bentuknya tipis karena sangat elastis.
5. Shellac bond (perekat damar)
 Shellac bond digunakan untuk penggerindaaan dengan hasil permukaan kualitas baik, misal poros bubungan, rol kertas dsb.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, jangan lupa ilmu yang di dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan ataupun tidak. :D 

Monday, May 21, 2018

Pengoperasian Mesin Bubut (Lathe Machine)


Pengoperasian Mesin Bubut (Lathe Machine)

Kembali lagi bersama MESIN ID, dimana sebelumnya sudah membahas tentang mesin bubut, bagian dari mesin bubut, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membubut.

Dalam artikel ini saya akan membahas tentang mesin bubut juga, akan tetapi beda bahasan. Yang satu ini saya akan membahas tentang pengopersian mesin bubut.

Baiklah langsung saya bahas aja.

Langkah utama mengoperasikan mesin bubut
1.      Menekan tombol aliran listrik, panel atau sumber listrik
2.      Mengatur switch motor untuk putaran 1 dan 2, dimana 1 untuk lambat dan 2 untuk cepat
3.      Menghidupkan mesin bubut dengan tuas/tombol untuk putaran searah/kebalikannya
4.      Mengatur tuas pemindah putaran
5.      Mengatur tuas untuk ketebalan pemakanan(feeding)
6.      Mengatur tuas untuk arah gerakan otomatis
7.      Menggerakkan tuas untuk pemakanan otomatis (memanjang – melitang)
8.      Menggerakkan tuas untuk pemotongan ulir
9.      Tombol emergensi

Perlu diketahui sebelum melakukan pekerjaan pembubutan kita harus menghitung putaran mesin.
N = V/ phi D
N = putaran spindle mesin (rpm)
V = kecepatan potong bahan (m/menit)
D = diameter benda kerja (mm)
Sebagai contoh dimana kamu akan membubut benda kerja dengan diameter 32 dan dengan kecepatan V= 21 m/menit
Jadi N = 1000 x 21 / 3.14 x 32
           = 21000 / 100.48
           = 208.996
Jadi putaran mesin didapat 208 rpm

Hal yang selanjutnya perlu dilakukan ialah
è Setting Benda Kerja
Setting benda kerja bertujuan untuk menghindari putaran benda kerja yang dapat merusak perkakas potong/benda kerja itu sendiri sekaligus menghindari terjadinya kecelakaan.

Langkah setting benda kerja :
1.      Pasang dial indicator
2.      Tempelkan ujung dial indicator pada permukaan benda kerja dana tur skala 0 atau bahasa mesinnya biasa disebut kalibrasi
3.      Putar chuck secara manual dan catat penyimpangannya
4.      Pukul dengan palu plastik pada posisi yang berlawanan sampai posisi jarum menunjukkan setengah dari penyimpangan.

è Setting Pahat Bubut
Setting pahat bubut diperlukan pada awal pembubutan untuk mendapatkan pemotongan yang sesuai tanpa mengakibatkan kualitas rendah. Akan tetapi mesin bubut dapat membubut dengan nilai kekasaran berdasarkan kondisi pahat yang dipakai dan operatornya. Kalau kekasaran lebih halus biasanya memakai mesin gerinda silinder.

Langkah setting pahat :
1.      Pasang pahat bubut pada toolpost, pastikan kekencngan baut
2.      Pasang senter putas pada kepala lepas/tail stock
3.      Dekatkan ujung senter pada pahat bubut dengan mengendorkan tuas pada kepala lepas
4.      Pastkan ketinggian sama, bila kurang tinggi atau rendah atur baut pengatur untuk menurunkan dan menaikkan posisi pahat bubut.

Materi diatas sekilas entang pengoperasian mesin bubut, sekian dulu, Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah mengunjungi blog ini, jangan lupa ilmu yang di dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan ataupun tidak. :D hehe

Sunday, May 20, 2018

Mesin Bubut (SOP Lathe Machine)


Mesin Bubut ( Lathe Machine )

Disini saya akan membahas tentang apa itu mesin bubut? Apa saja bagian-bagian dari mesin bubut? Apa saja yang perlu diperhatikan ketika mengoperasikan mesin bubut ?
Mesin bubut sering kita temui di bengkel-bengkel produksi dan beberapa lembaga pendidikan seperti smk dan perguruan tinggi lainnya. Dan biasanya mesin bubut sering bersanding dengan mesin frais atau Milling Machine.
Mesin bubut konvensional itu sendiri adalah mesin perkakas atau mesin bubut yang memproduksi benda-benda bentuk silindris. Mekanisme gerakan eretan, memasang eretan melintang dan eretan atas di operasikan dengan handle-handle secara manual atau dengan tangan, baik secara otomatis maupun langsung.

Mesin bubut memiliki beberapa bagian utama dalam mesin bubut:
1.      Meja Mesin (Bed), dimana sebagai tempat gesernya pembawa dan kepala lepas
2.      Kepala Tetap (Head Stock), dimana disini terdapat pencekaman yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan dan berputar digerakkan oleh motor.
3.      Quick-Change Gear Box atau transmisi, dimana dari motor menuju ke gar box dan disalurkan untuk memutar kepala lepas.
4.      Pembawa (Carriage), dimana ini sebagai tempat tool post atau pahat yang dapat digeser ke kanan dan kekiri
5.      Kepala Lepas (Tail Stock), dimana ini sebagai senter putar untuk menjadi pencekaman dengan 2 senter.

Selanjunya dengan mengutamakan keselamatan kerja sang operator mesin bubut. Hal yang sangat perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin bubut ialah Mengetahui Sistem Operasional Prosedur Mesin Bubut atau biasa disebut SOP mesin bubut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan mesin bubut :
1.      Harus selalu mengenakan atau memakai kacamata pengaman bila mengoperasikan mesin bubut.
2.      Mengancingkan lengan baju bila menggunakan baju berlengan panjang dan jangan menggunakan dasi atau hijab yang menggantung.
3.      Jangan memakai jam tangan, cincin atau gelang
4.      Jangan mengoperasikan mesin bubut sebelum mengetahui fungsi tombol atau alat control mesin dengan benar.
5.      Jangan mengoperasikan mesin apabila pelindung atau penutup terlepas atau ridak berfungsi sebagai mestinya
6.      Hentikan mesin apabila melakukan pengukuran benda kerja
7.      Jangan menggunakan kain lap untuk membersihkan benda kerja atau mesin saat beroperasi
8.      Jangan memberhentikan pencekaman atau drive plate dengan tangan.
9.      Lepaskan kunci pencekam benda kerja setelah dipakai setelah mmengencangkan benda kerja.
10.  Pastikan baut pengikat pencekam terpasang dengan kencang
11.  Pindahkan pembawa menjauh dari posisi pemotongan, dan menhindari mengenai bagian-bagian yang lain untuk menghindari kecelakaan.
12.  Jagalah lantai sekitar mesin terbebas dari minyak.
13.  Jangan bercanda ketika mengoperasikan mesin bubut.
14.  Bersihkan tatal dengan kuas, jangan menggunakan lap karena tatal tajam
15.  Apabila anda memoles, mengikir dan membersihkan benda kerja, erlebih dahulu pindahkan pahat potong atau toolpost atau eretan menjauh dari benda kerja.

Itulah beberapa bahasan tentang mesin bubut dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan mesin bubut.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, jangan lupa ilmu yang di dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan ataupun tidak. :D :D