Materi ini diambil dari berbagai sumber.

Saturday, May 26, 2018

Mesin Perkakas - Mesin Gerinda

Mesin Gerinda

Dialam artikel ini saya akan membahas tentang mesin perkakas, khususnya meisn gerinda.

-> Ada beberapa macam mesin gerinda yang sering kita temui di bengkel.

1. Mesin Gerinda Permukaan
    Mesin gerinda permukaan adalah mesin gerinda yang berfungsi untuk menggerinda permukaan rata pada benda kerja. Jadi pemukaan benda kerja yang digerinda pada mesin ini haruslah yang mempunyai sisi-sisi berbentuk bidang datar atau rata, mungkin sisi-sisi terseut saling tegak lurus, membentuk sudut dan sejajar.

    a. Kelengkapan mesin gerinda permukaan

      1. Meja magnet sebagai memegang benda kerja yang akan dikerjakan, meja magnet yang umumnya digunakan pada mesin gerinda ialah meja magnet listrik, yaitu magnetnya ditimbulkan karena terjadinya induksi. Arus listik melewati kabel tersebut adalah arus DC dan diatas permukaan meja magnet terdapat kutub utara dan selatan yang dipisahkan oleh logam inti magnet.

     2. Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang tidak memungkinkan untuk dijepit pada meja magnet dikareenakan bentuk benda kerja, bahan anti magnet dan penggerindaan yang memerlukan sudut.

     3. Meja sinus digunakan untuk mencekam benda kerja untuk proses penggerindaan yang memerlukan kemiringan dengan sudut tertentu.

2. Mesin Gerinda Silindris
    Mesin gerinda silindris digunakan untuk menggerinda benda kerja yang berbentuk silindris seperti poros dan lubang agar menghasilkan permukaan yang halus, maka digunakan mesin gerinda silindris. Pada pembuatan poros membutuhkan suaian dimana harus menggunakan mesin gerinda silindris bukan mesin bubut.

Ada satu lagi macam gerinda

3. Gerinda Tangan Duduk/Tetap
  Gerinda tangan digunakan untuk membuat pahat atau mempertajam pahat, yang sering kita temui dibengkel untuk membuat pahat mesin bubut, mesin skrap, mata bor, dll.
Gerinda tangan lebih sering digunakan untuk memotong besi atau keramik yang biasanya dipakai oleh pekerja tralis atau tukang pemasang keramik.


-> Dalam mesin gerinda digunakan alat pemotongnya ialah batu gerinda.

Roda Gerinda atau batu gerinda adalah perkakas potong yang berbentuk roda dalam prosesnya roda berputar memotong/menyatyat benda kerja dan menghasilkan tatal/geram yang kecil dan lembut.

-> Batu gerinda memiliki campuran-campuran butiran bahan asah salah satunya juga digunakan perekat.

Bahan perekat atau bond berguna sebagai mengikat butiran bahan asah agar menyatu tidak terlepas dari butiran yang lain.
Jenis bahan perekat yang umum digunakan pada roda gerinda

1. Vitrified bond (perekat tembikar)
   a. Jenis V biasanya digunakan untuk menggerinda bahan yang sensitif terhadap panas
   b. Jenis BE digunakan untuk menggerinda perkakas potong yang tipis
   c. Jenis khusus digunakan untuk perekat abrasive
2. Silicate bond (perekat silikat)
   Silicate bond digunakan untuk menggerinda bahan-bahan yang sensitif terhadap panas, misal pahat bubut mata bor, dsb.
3. Resinoid bond (perekat bakelit)
   Resinoid bond digunakan pada roda gerinda tipis dengan proses penggerindaan dengan putaran tinggi misal pada penggerindaan gigi gergaji.
4. Rubber bond (perekat karet)
  Rubber bond cocok digunakan untuk gerinda potong, dan roda gerinda bentuknya tipis karena sangat elastis.
5. Shellac bond (perekat damar)
 Shellac bond digunakan untuk penggerindaaan dengan hasil permukaan kualitas baik, misal poros bubungan, rol kertas dsb.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, jangan lupa ilmu yang di dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan ataupun tidak. :D 

Monday, May 21, 2018

Pengoperasian Mesin Bubut (Lathe Machine)


Pengoperasian Mesin Bubut (Lathe Machine)

Kembali lagi bersama MESIN ID, dimana sebelumnya sudah membahas tentang mesin bubut, bagian dari mesin bubut, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membubut.

Dalam artikel ini saya akan membahas tentang mesin bubut juga, akan tetapi beda bahasan. Yang satu ini saya akan membahas tentang pengopersian mesin bubut.

Baiklah langsung saya bahas aja.

Langkah utama mengoperasikan mesin bubut
1.      Menekan tombol aliran listrik, panel atau sumber listrik
2.      Mengatur switch motor untuk putaran 1 dan 2, dimana 1 untuk lambat dan 2 untuk cepat
3.      Menghidupkan mesin bubut dengan tuas/tombol untuk putaran searah/kebalikannya
4.      Mengatur tuas pemindah putaran
5.      Mengatur tuas untuk ketebalan pemakanan(feeding)
6.      Mengatur tuas untuk arah gerakan otomatis
7.      Menggerakkan tuas untuk pemakanan otomatis (memanjang – melitang)
8.      Menggerakkan tuas untuk pemotongan ulir
9.      Tombol emergensi

Perlu diketahui sebelum melakukan pekerjaan pembubutan kita harus menghitung putaran mesin.
N = V/ phi D
N = putaran spindle mesin (rpm)
V = kecepatan potong bahan (m/menit)
D = diameter benda kerja (mm)
Sebagai contoh dimana kamu akan membubut benda kerja dengan diameter 32 dan dengan kecepatan V= 21 m/menit
Jadi N = 1000 x 21 / 3.14 x 32
           = 21000 / 100.48
           = 208.996
Jadi putaran mesin didapat 208 rpm

Hal yang selanjutnya perlu dilakukan ialah
è Setting Benda Kerja
Setting benda kerja bertujuan untuk menghindari putaran benda kerja yang dapat merusak perkakas potong/benda kerja itu sendiri sekaligus menghindari terjadinya kecelakaan.

Langkah setting benda kerja :
1.      Pasang dial indicator
2.      Tempelkan ujung dial indicator pada permukaan benda kerja dana tur skala 0 atau bahasa mesinnya biasa disebut kalibrasi
3.      Putar chuck secara manual dan catat penyimpangannya
4.      Pukul dengan palu plastik pada posisi yang berlawanan sampai posisi jarum menunjukkan setengah dari penyimpangan.

è Setting Pahat Bubut
Setting pahat bubut diperlukan pada awal pembubutan untuk mendapatkan pemotongan yang sesuai tanpa mengakibatkan kualitas rendah. Akan tetapi mesin bubut dapat membubut dengan nilai kekasaran berdasarkan kondisi pahat yang dipakai dan operatornya. Kalau kekasaran lebih halus biasanya memakai mesin gerinda silinder.

Langkah setting pahat :
1.      Pasang pahat bubut pada toolpost, pastikan kekencngan baut
2.      Pasang senter putas pada kepala lepas/tail stock
3.      Dekatkan ujung senter pada pahat bubut dengan mengendorkan tuas pada kepala lepas
4.      Pastkan ketinggian sama, bila kurang tinggi atau rendah atur baut pengatur untuk menurunkan dan menaikkan posisi pahat bubut.

Materi diatas sekilas entang pengoperasian mesin bubut, sekian dulu, Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah mengunjungi blog ini, jangan lupa ilmu yang di dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan ataupun tidak. :D hehe

Sunday, May 20, 2018

Mesin Bubut (SOP Lathe Machine)


Mesin Bubut ( Lathe Machine )

Disini saya akan membahas tentang apa itu mesin bubut? Apa saja bagian-bagian dari mesin bubut? Apa saja yang perlu diperhatikan ketika mengoperasikan mesin bubut ?
Mesin bubut sering kita temui di bengkel-bengkel produksi dan beberapa lembaga pendidikan seperti smk dan perguruan tinggi lainnya. Dan biasanya mesin bubut sering bersanding dengan mesin frais atau Milling Machine.
Mesin bubut konvensional itu sendiri adalah mesin perkakas atau mesin bubut yang memproduksi benda-benda bentuk silindris. Mekanisme gerakan eretan, memasang eretan melintang dan eretan atas di operasikan dengan handle-handle secara manual atau dengan tangan, baik secara otomatis maupun langsung.

Mesin bubut memiliki beberapa bagian utama dalam mesin bubut:
1.      Meja Mesin (Bed), dimana sebagai tempat gesernya pembawa dan kepala lepas
2.      Kepala Tetap (Head Stock), dimana disini terdapat pencekaman yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan dan berputar digerakkan oleh motor.
3.      Quick-Change Gear Box atau transmisi, dimana dari motor menuju ke gar box dan disalurkan untuk memutar kepala lepas.
4.      Pembawa (Carriage), dimana ini sebagai tempat tool post atau pahat yang dapat digeser ke kanan dan kekiri
5.      Kepala Lepas (Tail Stock), dimana ini sebagai senter putar untuk menjadi pencekaman dengan 2 senter.

Selanjunya dengan mengutamakan keselamatan kerja sang operator mesin bubut. Hal yang sangat perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin bubut ialah Mengetahui Sistem Operasional Prosedur Mesin Bubut atau biasa disebut SOP mesin bubut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan mesin bubut :
1.      Harus selalu mengenakan atau memakai kacamata pengaman bila mengoperasikan mesin bubut.
2.      Mengancingkan lengan baju bila menggunakan baju berlengan panjang dan jangan menggunakan dasi atau hijab yang menggantung.
3.      Jangan memakai jam tangan, cincin atau gelang
4.      Jangan mengoperasikan mesin bubut sebelum mengetahui fungsi tombol atau alat control mesin dengan benar.
5.      Jangan mengoperasikan mesin apabila pelindung atau penutup terlepas atau ridak berfungsi sebagai mestinya
6.      Hentikan mesin apabila melakukan pengukuran benda kerja
7.      Jangan menggunakan kain lap untuk membersihkan benda kerja atau mesin saat beroperasi
8.      Jangan memberhentikan pencekaman atau drive plate dengan tangan.
9.      Lepaskan kunci pencekam benda kerja setelah dipakai setelah mmengencangkan benda kerja.
10.  Pastikan baut pengikat pencekam terpasang dengan kencang
11.  Pindahkan pembawa menjauh dari posisi pemotongan, dan menhindari mengenai bagian-bagian yang lain untuk menghindari kecelakaan.
12.  Jagalah lantai sekitar mesin terbebas dari minyak.
13.  Jangan bercanda ketika mengoperasikan mesin bubut.
14.  Bersihkan tatal dengan kuas, jangan menggunakan lap karena tatal tajam
15.  Apabila anda memoles, mengikir dan membersihkan benda kerja, erlebih dahulu pindahkan pahat potong atau toolpost atau eretan menjauh dari benda kerja.

Itulah beberapa bahasan tentang mesin bubut dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan mesin bubut.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, jangan lupa ilmu yang di dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan ataupun tidak. :D :D

Tuesday, May 15, 2018

Esai untuk Beasiswa Tentang Teknologi.

Ada banyak macam pembahasan esai, disini saya membuat salah satu contoh esai tentan teknologi modern silahkan dibaca di bawah ini. mungkin ada salah kata atau kurang pas, mohon maaf.

Sebelumnya saya pernah membagikan salah satu contoh esai juga yaitu esai tentang pendidikan silahkan di cek inimlink nya -------> Esai Pendidikan

Ini hanya contoh essay saja untuk memeroleh beasiswa dibuat oleh febry pradana, Malang.

Penulisan essay ini saya lakukan untuk memenuhi syarat memperoleh beasiswa. Nama saya Febry, lahir di Kediri, 10 Februari 1999. Saya berkuliah di Politeknik Negeri M, Jurusuan Teknik Mesin, Program Studi D3 Teknik Mesin.
Dalam masa ini, teknologi sangat berkembang pesat. Mesin-mesin industri juga sudah dapat diprogram dari komputer dan komputer memerintahkan mesin untuk bekerja. Proses produksi sangat diperlukan teknologi yang canggih, agar proses produksi cepat, mudah dan hasil yang konsisten. Oleh karena itu, industri manufaktur sangat membutuhkan mesin teknologi untuk mempermudah proses produksi.
Salah satu perusahaan obat-obatan dan peralatan ternak unggas, Perusahaan produksi vaksin, obat dan alat babtu peternakan. Proses produksi obat-obatan dan pembuatan peralatan unggas semua dilakukan oleh mesin. Untuk produksi peralatan ternak seperti wadah minuman dari plastik kebanyakan menggunakan mesin cetak plastik injeksi. Karena memiliki keuntungan diantaranya kapasitas produksi yang tinggi dan sisa penggunaan material yang sedikit. Selain itu, pembuatan obat-obatan dari pencampuran bahan menggunakan tangki yang berputar untuk pengadukan/pencampuran, pembentukan obat dengan mesin pencetak, pemindahan barang menggunakan belt conveyor dan pengemasan, dimana kemasan diproduksi dengan cetak plastik ekstrusi yang juga menggunakan mesin cetak plastik. Mesin-mesin industri sangat membantu dalam proses produksi, karena memudahkan pekerjaan, proses produksi yang cepat atau kapasitas produksi yang tinggi, hasil produk yang konsisten dan biaya yang lebih murah dari pada secara manual oleh manusia. Mesin produksi lebih mudah dengan menggunakan teknologi computer, dimana operator hanya memasukkan data yang diinginkan ke komputer dan komputer akan menjalankan mesin itu sendiri.
Teknologi yang digabungkan dengan mesin sangat memudahkan proses produksi. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar yang tinggi. Selain itu, kualitas produk yang konsisten juga menjadi alasan utama dalam menggunakan mesin saat proses produksi. Meskipun mesin tidak dapat beroperasi jika tidak ada operator, akan tetapi dengan semakin banyaknya mesin-mesin berteknologi yang modern, membuat pekerja atau karyawan kurang dibutuhkan dalam proses produksi.


Terima kasih sudah membaca dan mengunjungi blog ini, silahkan komentar untuk kritik dan sarannya atau bagikan blog ini. terima kasih. :D . Semoga bermanfaat.


SOP mesin sederhana cetak bakelit ( Uji Metallografi )

Disini saya akanmembahas proses cetak bakelit manual, dimana proses ini adalah proses lanjutan sebelum pengamplasan dan pengecekan struktur pada bahan material. ( Uji Metallografi ).


SOP Cetak Bakelit

1. Pastikan hidraulik dibawah ( kepala hidraulik )
2. Kencangkan katup pembebas.
3. Pasang palu (yang berongga menghadap ke bawah) pada kepala hidraulik
4. Pasang cetakan dengan posisi yang rata menghadap ke atas
5. Tekan dengan hidraulik
Kendorkan katup pembebas, turunkan hidraulik.
6. Letakkan spesimen menghadap ke bawah di dalam cetakan
7. Masukkan bakelit secukupnya (spesimen tertutupi bakelit lebih sedikit)
8. Pasang penutup cetakan menghadap bawah serta arahkan penekan ke penutup cetakan
9. Kencangkan pembebas
10. Tekan dengan hidraulik
11. Nyalakan hidraulik
12. Pompa dengan tekanan konstan 25-30 bar
13. Bila lampu heater sudah mati, hentikan penekanan dan nyalakan kran penuh
14. Tunggu sampai selang warna coklat dingin ( merasakan dengan tangan kiri )
Tutup kran
15. Kendorkan katup pembebas dan turunkan hidraulik
16. Lepas palu dan balik ( yang berongga menghadap ke atas )
17. Pompa smapai terdengar suara benda jatuh
18. Kendorkan katup pembebas dan turunkan hidraulik
19. Lepas palu
20. Kencangkan pembebas

Dibuat oleh :

Kelas 2C D3 TM
Fimansyah Abdilah Putra
Febry Pradana
Futuha Aditama
Krisna Edi Nugroho
M. Chanif Zaqroni


Terima kasih sudah membaca dan mengunjungi blog ini, silahkan komentar untuk kritik dan sarannya atau bagikan blog ini. terima kasih. :D . Semoga bermanfaat.

Saturday, May 12, 2018

Cetak Plastik Termoset

Ada banyak macam cetak plastik dan ada banyak juga bahan untuk cetak plastik. Disini dalam artikel ini disusun seperti makalah. Dimana membahas tentang sifat bahan dan proses pembentukan produk termoset dimana dalam intinya membahas tentang cetak plastik dengan bahan termoset. Silahkan dibaca dan semoga bermanfaat.








MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN
SIFAT BAHAN DAN PROSES PEMBENTUKAN PRODUK TERMOSET


Disusun Oleh :
Febry Pradana









Abstrak

Bahan termoset ialah bahan yang digunakan sebagai bahan dasar yang memiliki sifat yang berbeda dari bahan lainnya. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui sifat bahan dan proses pembuatannya. Dengan mengetahui sifat bahan tersebut dapat diciptakannya suatu produk yang cocok digunakan pada kondisi tertentu. Penulisan makalah ini bertujuan agar masyarakat mengetahui sifat dari bahan termoset dan proses pembentukannya. Adapun metode pengerjaan polimer termoset antara lain cetak tekan, cetak transfer. Produk yang sering dibuat antara lain mangkuk, piring, dan beberapa isolator listrik.

Kata kunci : Termoset, Sifat bahan, Cetak plastik



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polimer (makromolekul) adalah suatu satuan berulang yang dibedakan dengan monomer yang mengacu pada suatu molekul kecil di mana polimer disintesis atau gabungan dari beberapa monomer. Salah satu penggolongan polimer ialah digolongkan berdasarkan ketahanan panasnya. Pertama, termoplastik yaitu  polimer yang dapat dibentuk dengan memerlukan panas untuk membentuknya setelah pendinginan dan mempertahankan bentuknya. Yang kedua, thermoset umumnya lebih kuat dan lebih kaku daripada termoplastik serta dapat digunakan pada temperature tinggi. Ketiga, karet(elastomers) memiliki regangan yang sangat besar bila dikenai teganagn dan akan kembali ke dimensi semula jika tegangannya ditiadakan.

Dengan adanya penggolongan pada polimer dapat memudahkan penggunanya untuk membedakan jenis bahannya. Akan tetapi, ada banyak orang tidak mengetahui sifat dan karakteristik dari bahan tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya membahas tentang sifat dan kegunaan

1.2 Teori keunggulan judul

Menurut buku Syamsul Hadi(2018:8) menyatakan bahwa “Polimer termoset adalah lebih kuat dan lebih kaku daripada termoplastik yang umumnya digunakan pada temperatur yang lebih tinggi”. Produk-produk yang bersifat kuat, kaku dan tahan panas  banyak ditemui dalam perabot-perabot rumah tangga.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat-sifat bahan

Produk-produk dari bahan polimer termoset seperti mangkok, piring, sendok, dan helm cenderung bersifat kuat, kaku dan tahan panas. Jika polimer termoset dipanaskan tidak akan meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi. Misalnya mangkok plastik yang dicetak dengan cetak tekan, dimana mangkok tersebut juga memiliki ketebalan yang sesuai, sehingga dapat menahan panas serta kaku. Akan tetapi jika sudah rusak/pecah tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.

Untuk sifat bahan termoset menurut pendapat syamsul hadi(2018:8) menyatakan bahwa bahwa :
“Termoset mempunyai stabilitas panas yang tinggi, stabilitas dimensi yang tinggi, kekuatan yang tinggi, ketahanan terhadap rangkaan yang baik, mempunyai massa jenis rendah, dan sifat-sifat isolasi panas serta listrik yang tinggi”.

Ketika plastik termoset dpengaruhi oleh suhu, perlu diketahui bahwa plastik termoset dapat lapuk dan menjadi arang ketika berada di atas temperatur maksimumnya(Hadi, 2018:21).

2.2 Proses pembuatan produk  termoset

Produk hasil dari bahan termoset sangat bantak dan menggunakan beberapara cara percetakan dengan cetak plastik. Cetak tekan banyak digunakan untuk polimer termoset (Hadi,2018:25). Plastik termoset dibentuk dengan beberapa cara cetak plastik.

- Cetak tekan

Proses cetak tekan dilakukan dengan bahan semi jadi ataupun bahan serbuk dimana kedua cetakan dipanaskan dan ditekan dengan satu cetakan tetap. Proses cetak ini biasanya digunakan untuk membuat produk mangkok ataupun cetak bakelit.

- Cetak transfer
Proses cetak transfer dilakukan dengan bahan serbuk yang dipanaskan pada cetakan, kemudian diinjeksikan ke rongga cetakan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Termoset adalah salah satu jenis polimer yang memiliki sifat kaku dan tahan terhadap panas, serta tidak dapat di daur ulang. Jika dipanaskan polimer ini akan menjadi lunak atau mencair dan membentuk sesuai cetakannya. Metode pembuatan/pencetakan termoset tergantung produk yang akan dibuat. Polimer termoset banyak digunakan pada peralatan isolator listrik dan peralatan makan karena cukup kuat dan kaku serta tahan terhadap panas.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan banyaknya kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Syamsul. 2018. Teknologi Bahan Lanjut. Jogjakarta: Penerbit Andi.




Terima kasih sudah membaca dan mengunjungi blog ini, silahkan komentar untuk kritik dan sarannya atau bagikan blog ini. terima kasih. :D . Semoga bermanfaat.

Saturday, May 5, 2018

SENYAWA HIDROKARBON

Di dunia ini terdapat banyak bahan-bahan yamg terbentuk. disini saya akan membahas bahan yang terbentuk dari bahan kimia senyawa hidrokarbon.







MAKALAH KIMIA TERAPAN
HIDROKARBON


















Disusun oleh:
DIMAS SATRIYO  WIBOWO
FAHMI FAHRIZAL ABDI
FEBRY PRADANA
HAIDAR DWI DZULFIQAR
HERY SETIAWAN


POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGAM STUDI D3 TEKNIK MESIN
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang  terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).
Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal ini tidak dipungkiri, karena atom karbon yang memiliki sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon dalam molekulnya.
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan dalam menjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat masak, alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang diberikan oleh produk - produk dari hidrokarbon, namun masih ada beberapa orang yang belum mengetahui produk – produk yang dihasilkan dari hidrokarbon.

B.   RUMUSAN MASALAH

1)      Apakah senyawa hidrokarbon itu?
2)      Bagaimana karateristik dan klasifikasi hidrokarbon?
3)      Apa itu Alkana, Alkena dan Alkuna ?

C.   TUJUAN

1) Mahasiswa mengetahui tentang  senyawa hidrokarbon
2)  Mahasiswa mengetahui dan memahami karakteristik serta klasifikasi hidrokarbon
3)  Mehasiswa dapat menjelaskan senyawa hidrokarbon





BAB II
PEMBAHASAN

A.  Senyawa hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbondioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) à CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di laboratorium.

B.    Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya
a.      Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
b.      Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
c.      Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
d.      Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.



keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener

Berdasarkan kerangkanya :
a.      Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap 2 atau rangkap 3.
b.      Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
ü  Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
ü  Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang bergantian. atau dapat ditulis.

 Hidrokarbon berdasarkan klasifikasi tatanama organik terbagi atas :
1.   Alkana
            Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapi rumus strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.




a.      Sifat-sifat Umum Alkana
1.      Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal)
2.      Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3.      Sukar bereaksi
4.      Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17  pada suhu adalah cair dan > C18  pada suhu kamar adalah padat
5.      Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah…dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
6.      Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7.      Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8.      Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)

b.      Sifat Fisis Alkana
Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana yaitu benzena, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.
Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:
1.      titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik didihnya lebih tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).
2.      kerapatannya makin besar
3.      viskositas alkana makin naik.
4.      volatilitas alkana makin berkurang







c.      Sifat Kimia Alkana
Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:
-         Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di atas.
-         Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana akan dibahas di sini, yakni:
1.         Pembakaran Alkana
2.         Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana
3.         Reaksi Substitusi Alkana oleh Halogen

Deret Homolog Alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o   Mempunyai sifat kimia yang mirip
o   Mempunyai rumus umum yang sama
o   Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o   Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
Pemberian nama alkana sesuai dengan pemberian nama alkane hanya mengganti dengan akhiran –ana. Deret homolog senyawa alkana dapat dilihat di bawah ini.

No.
Rumus
Nama
1.
CH4
Metana
2.
C2H6
Etana
3.
C3H8
Propana
4.
C4H10
Butana
5.
C5H12
Pentana
6.
C6H14
Heksana
7.
C7H16
Heptana
8.
C8H18
Oktana
9.
C9H20
Nonana
10.
C10H22
Dekana



2.     Alkena
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus fungsi alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C) 
A.    Sifat-sifat Umum Alkena
a.        Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
b.       Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
c.        Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)
d.       Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
e.        Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)
f.         Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”


B.     Sifat Fisika Alkena
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih dan massa jenis alkana berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.
C.  Sifat kimia Alkena
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α) dengan atom atau gugus tertentu. Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.

Deret Homolog Alkena
Pemberian nama alkena sesuai dengan pemberian nama alkane hanya mengganti akhiran –ana dengan –ena. Deret homolog senyawa alkena dapat dilihat di bawah ini.


No.
Rumus
Nama
1.
C2H4
Etena
2.
C3H6
Propena
3.
C4H8
Butena
4.
C5H10
Pentena
5.
C6H12
Heksena
6.
C7H14
Heptena
7.
C8H16
Oktena
8.
C9H18
Nonena
9.
C10H20
Dekena





3.     Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-C≡C-). Memiliki sifat yang  sama dengan alkena namun lebih reaktif. Dan memiliki rumus CnH2n-2.  
a.      Ciri – ciri Alkuna
1.      Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga
2.      Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
3.      Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
4.      Sifat-sifat :
-         Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
-         Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
b.       Sifat Fisika Alkuna
Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air.  Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
c.      Sifat Kimia Alkuna
a.       Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
b.      reaksi adisi pada alkuna.
c.       Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
d.      Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
e.       Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
f.        Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
g.      Reaksi alkuna dengan hidrogen
h.      Polimerisasi alkuna
i.        Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.
j.        Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
k.      2CH=CH + 5 O2 à 4CO2 + 2H2O

Deret Homolog Alkuna
            Asetilena adalah induk deret homolog alkuna, maka deret ini juga disebut deret asetilena.

Atom C
Rumus Molekul
Nama
1
-
-
2
C2H2
Etuna
3
C3H4
Propuna
4
C4H6
Butuna
5
C5H8
Pentuna
6
C6H10
Heksuna
7
C7H12
Heptuna
8
C8H14
Oktuna
9
C9H16
Nonuna
10
C10H18
Dekuna


C.   Tata Nama Senyawa
1.      Tata Nama Alkana
Tata nama semua senyawa organik terbagi menjadi tata nama sistematik dan tata nama umum. Tata nama sistematik diatur oleh badan internasional IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Sedangkan nama umum pemakaiannya sangat terbatas, karena hanya digunakan untuk senyawa-senyawa dengan rumus molekul sederhana atau senyawa-senyawa tertentu saja.
Nama yang diberikan pada suatu senyawa organik harus memberikan gambaran yang jelas mengenai rumus strukturnya demikian pula sebaliknya dari struktur yang ada nama suatu senyawa organik dapat ditentukan.
Aturan-aturan pemberian nama sistematik alkana bercabang menurut IUPAC
1)     Alkana tak bercabang pemberian nama sistematik sesuai gambar di atas sedangkan untuk nama umum ditambah n (normal) untuk alkana yang tidak bercabang.
CH3–CH2–CH2–CH3   n-butana
2)     Untuk alkana yang rantainya bercabang, rantai utamanya adalah rantai dengan jumlah atom C terpanjang. Gugus yang terikat pada rantai utama disebut substituen. Susstituen yang diturunkan dari suatu alkana dengan mengurangi satu atom H disebut gugus alkil. Gugus alkil memiliki rumus umum -CnH2n+1 dan dilambangkan dengan –R. Pemberian nama gugus alkil sesuai dengan nama alkana, tetapi mengganti akhiran -ana pada alkana asalnya dengan akhiran –il. Nama dan rumus beberapa gugus alkil dapat dilihat pada ( gambar 1)
3)     Rantai terpanjang nomori dari ujung yang paling dekat dengan substituen sehingga rantai cabang memberikan nomor yang sekecil mungkin. Pada pemberian nama, hanya nomor atom karbon rantai utama yang mengikat substituen dituliskan kemudian diikuti nama susbstituen. (gambar 2)
4)     Jika terdapat lebih dari satu subtituen yang sama, maka nomor masing-masing atom karbon rantai utama yang mengikat substituen semuanya harus dituliskan. Jumlah substituen ditunjukan dengan awalan di, tri, tetra, penta, heksa dan seterusnya, yang berturut-turut menyatakan jumlah substituen sebanyak dua, tiga, empat, lima dan seterusnya. Penomoran tetap dimulai dari ujung yang paling dekat dengan substituen. (gambar 3)
5)     Jika terdapat dua atau lebih sustituen yang berbeda, maka dalam penulisan nama disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama dari nama substituen. Penomoran rantai utama dimulai dari ujung rantai yang nama substituen berdasarkan urutan abjad lebih awal. awalan di, tri, tetra, penta, heksa dan seterusnya tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
6)     Awalan-awalan sek-, ters- yang diikuti tanda hubung tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Sedangkan awalan iso dan neo tidak perlu dipisahkan dengan tanda hubung dan diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Awalan iso menunjukan adanya gugus –CH(CH3)2 dan awalan neo- menunjukan adanya gugus –C(CH3)3.

2.      Tata Nama Alkena
Pemberian nama untuk senyawa-senyawa alkena berdasarkan sistem IUPAC mirip pemberian nama pada alkana. Rantai utama alkena merupakan rantai dengan jumlah atom C terpanjang yang melewati gugus ikatan rangkap dan atom C yang mengandung ikatan rangkap ditunjukan dengan nomor.
Ikatan rangkap yang dinomori diusahakan memperoleh nomor serendah mungkin. Pemberian nama pada alkena yaitu mengganti akhiran –ana pada alkana dengan akhiran –ena dengan jumlah atom C sama dengan alkana. Pemberian nama untuk alkena bercabang seperti pemberian nama pada alkana.
Alkena-alkena suku rendah nama umum lebih sering digunakan dibanding nama sistematik. Misalnya :
3.      Tatanama Alkuna
Sistem IUPAC
1.      Pemberian nama pada alkuna menyerupai tata nama elkana yakni mengganti akhiran –ana pada alkana terkait dengan akhiran –una.
2.      Rantai atom karbon terpanjang adalah rantai atom karbon yang mengandung ikatan ganda tiga
3.      Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai yang memungkinkan ikatan ganda tiga mempunyai nomor serendah mungkin.
4.      Pada penulisan nama, atom C yang mengandung atom ikatan ganda tiga ditunjukan dengan nomor.
Contoh :
4.      Nama Umum
Nama umum digunakan untuk alkuna-alkuna sederhana. Dalam pemberian nama umum alkuna dianggap sebagai turunan asetilena (C2H2) yang satu atom hidrogennya diganti oleh gugus akil.
Contoh:


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hydrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan yang tidak dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam bidang sandang, pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam kegunaannya sehari-hari.

B.     Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksi senyawa hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa, karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Kita juga harus membaca bahkan jadikan kebiasaan membaca buku pengetahuan. Keraguan bukanlah lawan keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan. tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.



Terima kasih sudah membaca dan mengunjungi blog ini, silahkan komentar untuk kritik dan sarannya atau bagikan blog ini. terima kasih. :D . Semoga bermanfaat.

Sumber Referensi: